AYOBADUNG.COM – Harga Emas Hari Ini 15 November 2023, Dipicu Inflasi AS Melambat – Harga emas melonjak 1,8% pada perdagangan hari ini, Rabu (15 November 2023), setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga pada Desember mendatang.
Pada penutupan perdagangan Selasa (14 November 2023), harga emas spot naik 1,8% atau US$30,15 ke level US$1.962,96 per troy ons. Kenaikan tajam tersebut terjadi pasca rilis data inflasi (consumer price index/CPI) AS yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan CPI periode Oktober tumbuh 3,2% year-on-year (YoY), lebih rendah dari bulan sebelumnya 3,7% YoY. Kenaikan CPI ini juga lebih rendah dari perkiraan konsensus analis sebesar 3,3% YoY.
Pelemahan inflasi AS membuat pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan depan. Bahkan, menurut perangkat FedWatch, kini ada probabilitas sebesar 2,4% The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada Desember, sementara probabilitas suku bunga dipertahankan 97,6%.
“Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi emas dan masih akan terasa pada perdagangan sesi Asia Rabu (15/10/2023),” kata Tim Riset Monex Investindo Futures dalam riset hariannya.
Menurut analis komoditas TD Securities, Daniel Ghali, data CPI AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan, akan cukup mendukung logam mulia.
“Kami memperkirakan penurunan data yang signifikan selama kuartal keempat, yang akan melemahkan dolar dan mendukung emas,” kata Ghali.
“Selama enam bulan ke depan, kami memperkirakan harga emas akan naik menuju US$2.100 per ounce,” tambahnya.
Peningkatan daya tarik emas batangan juga terlihat dari melemahnya indeks dolar AS. Pada perdagangan Rabu (15 November 2023), indeks dolar turun 1%.
Investor juga akan mengawasi data indeks harga produsen AS (PPI) yang akan dirilis pada hari Rabu. PPI merupakan salah satu indikator inflasi yang penting.
Sementara itu, harga perak di pasar spot naik 2,3% menjadi US$22,81 per ons.
Commerzbank menurunkan perkiraan harga perak pada akhir tahun 2024 menjadi US$29 per ounce dari US$30. Namun, ia menambahkan bahwa kinerja perak akan tetap mengungguli emas, hal ini disebabkan oleh prospek permintaan industri yang positif dan transformasi ekonomi yang sedang berlangsung menuju netralitas iklim, di mana perak memainkan peran penting.