AYOBADUNG.COM – Harga Emas Hari Ini 21 November 2023,Investor Menanti Sinyal Kebijakan Moneter – Harga emas global diprediksi akan menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (21/11/2023), terdorong oleh ekspektasi pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Tim analis Monex Investindo Futures menilai harga emas gagal menguat pada perdagangan kemarin meski indeks dolar tampak babak belur, merosot hingga 373 poin ke 103,078, atau level terendah sejak akhir Agustus 2023.
“Penurunan indeks dolar AS tersebut seharusnya menjadi kabar baik bagi emas, apalagi dipicu oleh ekspektasi bank sentral AS [The Fed] tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Ekspektasi tersebut juga seharusnya mendukung kenaikan emas,” tulis analis Monex dalam risetnya.
Beberapa faktor yang turut mendukung kenaikan harga emas di antaranya adalah imbal hasil obligasi pemerintah AS yang menurun lagi. “Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang menurun lagi tentunya bisa memberikan sentimen positif bagi emas pada perdagangan sesi Asia hari ini,” kata analis Monex.
Selain itu, risalah pertemuan The Fed yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat juga menjadi perhatian investor. “The Fed diperkirakan akan mempertahankan narasinya bahwa kebijakan moneter cenderung bergantung pada inflasi dan akan mempertahankan kenaikan suku bunga selama diperlukan,” kata Analis Komoditas TD Securities Bart Melek.
Data ekonomi AS minggu lalu menghidupkan kembali harapan bahwa The Fed dapat mulai melonggarkan kondisi moneternya lebih cepat dari perkiraan setelah pasar tenaga kerja melambat dan laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan.
Suku bunga yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. “Kenaikan logam mulia telah kehilangan momentum dan membutuhkan dorongan fundamental yang segar,” tulis analis di Kitco Metals dalam sebuah catatan.
Meningkatnya imbal hasil obligasi AS mengalahkan melemahnya dolar AS dan harga minyak mentah yang lebih tinggi membuat pembeli emas dan perak gelisah. Dolar tergelincir 0,5% pada Senin ke level terendah dalam lebih dari 2,5 bulan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, sehingga membatasi penurunan emas.